SIGAPNEWS|Jakarta—Pandemi COVID-19 yang saat ini melanda dunia bukan hanya mengancam kesehatan fisik namun juga mengancam kesehatan mental banyak orang.

Pandemi penyakit virus corona 2019 (COVID-19) bukan hanya mengancam kesehatan fisik, tetapi juga telah mengancam kesehatan mental banyak orang. Betapa tidak, pandemi ini telah menimbulkan banyak kekhawatiran di kalangan masyarakat.

Atas dasar tersebut, PT Sigap Prima Astrea (SIGAP) mengadakan webinar internal yang diikuti oleh seluruh karyawan bertajuk Menjaga Kesehatan Mental di tengah Pandemi COVID-19, Jumat (9/10/2020).

Adapun tujuan dari webinar ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dasar karyawan mengenai wellbeing, resiliensi, stress, dan trauma, meningkatkan pemahaman praktis mengenai hal-hal yang dapat dilakukan untuk merawat kesehatan mental selama pandemi COVID-19, serta melatih kemampuan dasar dalam mendukung dan menguatkan sesama rekan kerja di dalam organisasi.

Acara diawali dengan sambutan Presiden Direktur SIGAP Suwito yang sekaligus menjelaskan mengenai pentingnya merawat kesehatan mental. Ia juga menjelaskan bahwa kesehatan mental merupakan kesehatan jiwa di samping kesehatan tubuh sehingga diharapkan mempu menangani stress dan menyelesaikan problekmatika di dalam dirinya.

“Dengan mental yang sehat, maka seseorang akan produktif, memiliki kompetensi di dalam dirinya, memiliki konsep dan makna hidup, mampu menggali potensi di dalam dirinya, serta bisa berkontribusi untuk lingkungan dan masyarakat”, ungkap Suwito.

Ismoro Reza selaku Organization & People Development Section Head SIGAP sekaligus sebagai narasumber dalam kesempatan tersebut, menjelaskan bahwa menjaga kesehatan fisik di tengah pandemi COVID-19 sangat penting dilakukan, begitu pun dengan menjaga kesehatan mental. Situasi pandemi membuat sebagian orang menjadi stres, panik, khawatir hingga cemas sehingga hal tersebut tentu berdampak pada kesehatan mental. kondisi ini dapat membuat hilangnya rasa aman dan kondisi kesehatan pun juga dapat menurun.

“Walaupun begitu, stress, rasa khawatir, panik dan cemas yang berlebihan menjadi efek psikologi yang wajar dihadapi seiring dengan perubahan pola keseharian yang berbeda”,ujarnya.

“Banyak teknik yang bisa digunakan untuk mengatasi stress, misalnya bisa dimulai dengan membantu diri sendiri dan mulai membantu orang lain atau dapat mengakses bantuan profesional jika tidak dapat menanganinya sendiri. Ada banyak rintangan tetapi juga banyak kesempatan baik yang ditemui untuk dapat membuat program dukungan kesehatan mental ini bermanfaat secara maksimal bagi lingkungan kerja,” tutupnya. [Ega]

Read More